“Kulit dan rupa yang bagus,”jawab si belang.
Malaikat pun mengusap tubuh manusia itu. Saat itu juga kulitnya berganti rupa dengan kulit bagus. Ketika si botak ditanya, ia menjawab, “Rambut Bagus.”
Malaikat pun mengusap kepala orang itu dan rambutnya pun berubah seketika menjadi bagus. Sedangkan si buta menjawab,”Kembalikan penglihatanku.”
Diusaplah wajah orang itu. Terbukalah matanya dan bisa melihat. Kemudian ditanya lagi masing-masing,“Kekayaan apa yang kau inginkan?”
“Unta,”jawab si belang.
“saya ingin lembu,”jawab si botak.
“saya ingin kambing,”jawab si buta.
Maka diberilah masing-masing keinginannya.
Setelah beberapa tahun masing-masing punya daerah sendiri yang penuh dengan hewan ternak. Malaikat datang berbentuk orang miskin menemui si belang. “saya seorang miskin dan perantau. Tak ada yang bisa mengembalikan saya kecuali Allah kemudian bantuanmu,”ujar malaikat. “Hak orang miskin banyak. Saya tak dapat memberimu apa-apa. Saya mewarisi kekayaan ini dari orang tua saya,” ujar si belang. Malaikat berkata, “Jika kau berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti dulu.”
Kemudian malaikat menemui si botak dan mengatakan hal yang sama. Namun ia juga mendapat jawaban yang sama seperti si belang, hingga ia berdoa, “Jika kau berdusta, semoga kau kembali seperti sediakala.”
Akhirnya malaikat datang dan menemui si buta dan berkata seperti apa yang telah ia katakan kepada si belang dan si botak. “Dulu saya memang buta. Lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka kini ambilah sesukamu. Saya tidak keberatan sesuatu pun yang kau ambil karena Allah.”
Malaikat berkata, “Jagalah harta kekayaanmu. Sebenarnya kamu telah diuji. Allah Swt. telah ridho kepadamu dan murka kepada kedua temanmu.”
0 komentar:
Posting Komentar