Jumat, 25 September 2009
HP dan Anak Remaja Indonesia
Di sebuah ruang tunggu dokter gigi. Seorang ibu dan anak duduk berdampingan. Si ibu terlihat marenung, entah mungkin menahan sakit. Si anak-seorang gadiis remaja- asyik mengutak-atik HP nya. Bahkan ketika si ibu hendak minum, dia mengambilnya sendiri dengan gontai sementara si anak masih tetap asyik. Selama masa menunggu itu, takada percakapan diantara mereka. Sepi, hanya ada suara jari-jari yang sibuk.
Di sebuah angkutan umum. Seorang ibu dengan dua anak dan barang bawaannya naik angkutan dengan kerepotan. Seorang anak berseragam sekolah dasar duduk tepat di pintu masuk. Tangannya sibuk dengan sebuah HP. Tak ada reaksi dari anak itu melihat kerepotan si ibu. Jangankan inisiatif untuk membantu, menggeser duduknya saja tidak. Jari-jarinya masih terus sibuk.
Di halaman sebuah kampus. Hujan baru saja turun. Pasangan suami istri dan seorang anak balitanya ikut berteduh. Si anak merengek minta duduk. Tapi sayang, tempat duduk sudah penuh mahasiswa yang juga tengah berteduh. dan mereka semua menggenggam HP. Semuanyapun larut konsentrasi dengan HP mereka. Bahkan rengekan si anak yang berubah menjadi tangisan tak menggoyahkan mereka. Jari-jari mereka tetap sibuk.
Di sebuah warung kecil. Seorang ibu akan membeli beberapa bumbu dapur. Sementara si gadis penunggu warung sedang sibuk dengan HP-nya. Beberapa kali dia salah memberi barang yang diminta si ibu. Si ibupun sudah terlihat kesal. Dan si gadis penjaga warung itu masih saja sibuk dengan HP nya.
Empat ilustrasi di atas bukan sebuah rekaan atau bikinan semata. Tapi kejadian-kejadian yang memang nyata terjadi di sekeliling kita, bahkan mungkin sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita, dalam bentuknya yang lain. Inilah gambaran paling nyata dan terdekat dengan kondisi remaja kita sekarang ini. Ya, remaja-remaja Indonesia telah berubah menjadi generasi yang begitu gandrung dengan HP—entah itu sekadar ber-SMS ria ataupun yang lebih banyak ber-Facebook-an.
Pemandangan ini niscaya kita temukan di mana saja dan kapan saja. Siang dan malam, di jalanan, di pinggir sekolah, di pelataran parkir, di dalam angkot, di tempat penungguan, di halte bis, dan sebagainya. Mau tidak mau HP telah mengubah wajah remaja kita sekarang ini.
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam dua tahun belakangan ini harga HP memang sangat terjangkau. Hanya dengan bilangan ratusan ribu rupiah saja, sudah bisa mendapatkan HP yang bisa mengakses internet. Hampir tidak ada remaja yang tak memiliki HP sekarang ini.
Dan harus kita ketahui, di tangan remaja Indonesia sekarang ini, HP telah bergeser fungsinya menjadi sesuatu yang membatasi mereka dalam dunia yang sendirian. Bahkan ketika mereka nongkrong atau kumpul sesama mereka pun, mereka tenggelam asyik dengan HP mereka (kalau sudah begini, apa artinya lagi bersosialisasi secara nyata?). Mereka menjadi pribadi-pribadi yang individualis dan sedikit demi sedikit, rasa empati terhadap sekeliling mereka tergerus. Belum lama ini di sebuah stasiun televisi swasta ada satu iklan yang memperlihatkan seorang anak remaja yang terus-menerus memainkan HP-nya sampai-sampai kemudian dia tidak tahu ada dimana dia berada.
Sekarang, coba sejenak mungkin lihat anak-anak, atau-atau adik kita yang beranjak remaja: ketika mereka berinteraksi dengan HP-nya, seberapa intens? Adakah mereka menjadi sangat tergantung dan terus-menerus memainkan HP-nya? Jika iya, ada baiknya mungkin kita mulai membatasi mereka (atau diri kita sendiri?) dalam berinteraksi dengan HP. (eramuslim.com, 25/09/09)
Rabu, 02 September 2009
Permen Edisi 03/Sep'09
Kenapa sepeda motor merek-nya ”Yamaha”?
Karena buatan Jepang. Kalo buatan Arab, merek-nya jadi ”Yamahmuuud
JAWABAN KUIZ Edisi 02: Toge
Nama Pemenang
Israhadi IX.2 (0218079xxxx):'tawge'
Yustin VIII.4 (08578191xxxx):'toge'
PENGUNGUMAN
Jika kawan GARIS ingin mengucapkan Selamat Ramadhan & Idul Fitri bisa langsung kirim melalui email redaksi: rohis.tamhar2@yahoo.co.id. Kini hadir Blog rohis: galerirohis-smatamhar2.blogspot.com. Kawan bisa menulis saran, kritik & komentar langsung di Blog. Atau bisa kirim puisi dan artikel. Kunjungi segera blog rohis GARIS.
Yoghurt Bisa Obat Bau Mulut ???
Makeover Blog Bag II
Lanjutkan yang kemarin ya, masih dengan bagaimana makeover Blog kita. Nah, klo yang sekarang kita bisa tambahkan dengan Video …
Sudah banyak situs untuk menempatkan sejuta foto di dalam blog kita. Kita dapat mencoba Hello, Flickr, Photobucket dan banyak lagi. Bagaimana jika kita ingin menambahkan video ke dalam blog .
Memang, ada sebagian blog yang memudahkan kita menenpatkan video, seperti multiply. Fasilitas tersebut tidak dipungut alias gratis. Jika ingin mencoba tampilan video yang lebih bagus, lengkap dengan fasilitas pengedittan, efek-efek seru serta kemudahan posting foto dan musik.
Coba program Vlog it! dari Adobe. Cukup download di www.adobe.com/products/vlogit/, lalu bebas dari urusan konverensi file (untuk memperkecil file mauoun transfer file). Semua dibereskan Vlog it! Dengan proses yang cepat.
Tapi, untuk yang satu ini, sayangnya nggak gratis. Wah internet memang gudang serba ada! Sedikit bocoran kalau pengen blog lebih cantik dan seru, sering-sering deh browsing ke berbagai blog orang lain. Ini adalah cara paling mudah menemukan fasilitas baru dan berguna untuk blog kita. Selamat browsing !
Reportase: Kepala SMA/SMP Tamhar 2, Bekasi
TTL: Madiun, 30 Agustus 1964
Jabatan: Kepala SMA/SMP Taman Harapan 2, Bekasi
Alamat: Pondok Ungu Permai, Bekasi
Aslkm. kawan GARIS di edisi spesial Ramadhan kali ini, GARIS mewawancarai langsung Kepsek. Ingin tahu liputannya!? yuk, simak petikan wawancaranya bersama Reporter GARIS.
Menurut Bapak bagaiamna penerapan sebuah kepemimpinan di bulan Ramadhan? Apakah ada perbedaan dengan bulan-bulan lainnya?
Penerapan kepemimpinan dalam segala bidang yaitu seperti hablum minannas. Penerapannya kepada arah peningkatan dan ketakwaan untuk mensukuri segala nikmat karena hal tersebut tersirat pada al-Quran surat Ad-Dhuha.
Menurut Bapak apa hikmah dari Ramadhan, bulan suci umat Islam ini?
hikmah Ramadhan yaitu lebih menekankan pada evaluasi diri:
a. hendaknya harus tafakur, jujur, dan tidak boleh munafik
b. berusaha mencari seorang ulama sholeh, dan teman-teman sholeh/ah
c. berusaha untuk bercermin bahwa kita harus memperbaiki diri dengan yang lebih baik lagi daripada sebelumnya
d. belajar pada fenomena-fenomena pada media yang ada.
Apa pesan untuk remaja di bulan Ramadhan saat ini, pak?
Manfaatkan bulan yang penuh berkah dan nikmat untuk beribadah, dan bertaubat dengan khusyuk, perbanyak bertadarus, dan memahami tafsirnya untuk membimbing kita dan sebagai pedoman di masa depan.
Puasa, Surga, dan Pengorbanan
Rubrik: Buka Mata
Sumber: eramuslim.com, Oase Iman
Penulis: muhammadrizqon.multiply.com
Thalhah bin Ubaidillah adalah salah satu dari sepuluh Sahabat yang dijamin masuk surga. Kaum muslimin menggelarinya dengan ‘Asy Syahidul Hayy’ (Syahid yang hidup), dan Rasulullah menjulukinya dengan ‘Thalhah Al Khair’ (Thalhah yang baik), atau ‘Thalhah Al Jaud’ (Thalhah yang pemurah), dan ‘Thalhah Al Fayyadh’(Thalhah yang dermawan).
Setiap nama julukan itu mempunyai latar belakang kisah sendiri-sendiri. Adapun nama julukan ‘Asy Syahid Hayy’ (Syahid yang hidup), diperolehnya dalam perang Uhud. Ketika barisan kaum muslimin terpecah belah dan kocar-kacir dari samping Rasulullah, perajurit muslim yang tinggal di dekat beliau hanya sebelas orang Anshar dan Thalhah bin Ubaidillah dari kaum Muhajirin. Rasulullah dan orang-orang yang mengawal beliau naik ke sebuah bukit, tetapi beliau dihadang oleh ratusan kaum musyrikin yang hendak membunuhnya.
Maka bersabda Rasulullah, “Siapa yang berani melawan mereka, maka dia menjadi temanku kelak di surga.””Saya, ya Rasulullah!” kata Thalhah.”Tidak! Jangan engkau! Engkau harus tetap di tempatmu!” Rasulullah memerintahkan. ”Saya, ya Rasulullah!” kata seorang sahabat Anshar. ”Ya! Engkau!”kata Rasulullah.
Perajurit Anshar itu maju melawan prajurit musyrikin, sehingga prajurit Anshar gugur karena membela nabinya. Rasulullah terus naik, tetapi dihadang pula oleh tentara musyrikin. Kata Rasulullah, “Siapa yang berani melawan mereka ini?”
”Saya, ya Rasulullah!” kata Thalhah mendahului yang lain-lain. ”Tidak! Jangan engkau! Engkau tetap di tempatmu!” kata Rasulullah memerintah. ”Saya, ya Rasulullah!” kata seorang prajurit Anshar. ”Ya! Engkau! Maju!” kata Rasulullah.
Prajurit Anshar itu maju melawan tentara musyrikin, sehingga dia gugur pula. Demikianlah seterusnya, setiap Rasulullah meminta pahlawannya untuk melawan tentara musyrikin, Thalhah selalu mengajukan diri, tetapi senantiasa ditahan oleh Rasulullah dan diperintahkannya tetap di tempat, dan memberi peluang prajurit Anshar, sehingga sebelas orang prajurit Anshar gugur semuanya menemui syahid. Maka tinggallah Thalhah seorang.
Kata Rasulullah kepada Thalhah, “Sekarang engkau, hai Thalhah!”
Dalam perang itu, Rasulullah mengalami patah taring, kening dan bibirnya luka, sehingga darah mengucur di muka beliau, dan beliau kepayahan. Karena itu Thalhah menerkam musuhnya dan menghalau mereka sekuat tenaga, supaya mereka tidak dapat menghampiri Rasulullah. Kemudian Thalhah kembali ke dekat Rasulullah, lalu dinaikkannya beliau sedikit ke bukit, dan disandarkannya ke tebing. Sesudah itu kembali menyerang musuh, sehingga dia berhasil menyingkirkan mereka dari Rasulullah.
Abu Bakar dan Abu Ubaidillah bin Jarah ketika itu sedang berada agak jauh dari Rasulullah. Ketika mereka tiba untuk membantu Rasulullah Saw, beliau berkata, “Tinggalkan aku! Bantulah Thalhah, kawan kalian!”. Mereka menjumpai Thalhah penuh dengan lumuran darah yang mengalir dari seluruh tubuhnya. Di tubuhnya terdapat tujuh puluh sembilan luka bekas tebasan pedang, atau tusukan lembing, dan lemparan panah. Pergelangan tangannya putus sebelah, dan dia terbaring di tanah dalam keadaan pingsan.
Rasulullah bersabda sesudah itu mengenai Thalhah, “Siapa yang ingin melihat orang berjalan di muka bumi sesudah mengalami kematiannya, maka lihatlah Thalhah bin Ubaidillah!”. Demikian pula bila orang membicarakan perang Uhud di hadapan Abu Bakar Shiddiq, maka Abu Bakar berkata, “Perang hari itu adalah peperangan Thalhah keseluruhannya.”
Begitulah kisahnya, sehingga Thalhah dijuluki ‘Asy Syahidul Hayy’(Syahid yang hidup). Adapun sebabnya bergelar ‘Thalhah Al Khair’ atau ‘Thalhah Al Jaud’, salah satu latar belakang kisahnya adalah sebagai berikut:
Thalhah adalah pedagang besar. Pada suatu sore hari dia mendapat untung dari Hadhramaut kira-kira 700 000 dirham. Malamnya dia ketakutan, gelisah dan risau. Maka ditanya oleh istrerinya Ummu Kaltsum binti Abu Bakar Shiddiq, “Mengapa Anda gelisah, hai Abu Muhammad, Apa kesalahan kami sehingga Anda gelisah?”
Jawab Thalhah, “Tidak! Engkau adalah isteri yang baik dan setia! Tetapi ada yang terfikir olehku sejak semalam, seperti biasanya pikiran seseorang tertuju kepada Tuhannya bila dia tidur, sedangkan harta ini bertumpuk di rumahnya.”
Jawab isterinya, Ummu Kalthum, “Mengapa Anda begitu risau memikirkannya. Bukankah kaum Anda banyak yang membutuhkan pertolongan Anda. Besok pagi bagi-bagikan uang itu kepada mereka.”
Kata Thalhah, “Rahimakillah. (Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadamu!). Engkau wanita beroleh taufiq, anak orang yang selalu diberi taufiq oleh Allah.” Pagi-pagi, dimasukkannya uang itu ke dalam pundi-pundi besar dan kecil, lalu dibagi-bagikannya kepada fakir miskin kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
Dikisahkan pula, seorang laki-laki pernah datang kepada Thalhah bin Ubaidillah meminta bantuannya. Hati Thalhah tergugah oleh rasa kasihan terhadap orang itu. Lalu katanya, “Aku mempunyai sebidang tanah pemberian Uthman bin 'Affan kepadaku, seharga 300.000 dirham. Jika engkau suka, ambillah tanah itu, atau aku beli kepadamu 300.000 dirham.”
Kata orang itu, “Biarlah aku terima uangnya saja.” Lalu Thalhah memberikan kepadanya uang sejumlah tiga ratus ribu.
---
Kisah Thalhah memberikan banyak pelajaran dan hikmah, utamanya berkait dengan rahasia sebab-sebab beliau termasuk seorang sahabat yang dijamin dengan surga. Agaknya, beliau pantas mendapatkan surga karena beliau telah membelinya dengan harga yang tidak murah. Lihatlah pengorbanan beliau ketika berusaha menyelamatkan Rasulullah Saw dalam perang Uhud itu. Sungguh merupakan suatu pengorbanan jiwa yang luar biasa. Luka bekas tebasan pedang, tusukan lembing, dan lemparan panah sebanyak 79 titik itu dan putusnya pergelangan tangan sebelah adalah saksi penyerahan jiwa beliau secara total untuk membela Rasulullah Saw dan meraih keridhoan-Nya.
Demikian halnya dengan pengorbanan harta yang beliau persembahkan. 700.000 dirham (Rp 24,5 Milyar, dengan asumsi 1 dirham=Rp 35.000) adalah bukan jumlah yang sedikit. Beliau pun dengan ringan menyumbang secara spontan sebesar 300.000 dirham (Rp 10,5 Milyar) ketika ia tergugah membantu orang yang datang kepadanya. Saya tidak bisa membayangkan sumbangan sebesar apa yang beliau persembahkan untuk perjuangan Rasulullah Saw yang dicintainya.
Di hadapan kita kini terbentang suatu bulan mulia bernama Ramadhan. Setiap orang beriman mendambakan keridhoan dan surga-Nya sebagaimana bunyi doa yang sering terlantunkan: “Allahumma inna nas-aluka ridhoka wal jannah wa na’udzubika min sakhotika wan naar”. Boleh jadi, yang patut menjadi renungan kita adalah adakah pantas kita mengharapkan surga sementara pengorbanan kita di dalam bulan Ramadhan begitu minim dan teramat sedikit. Di bulan Ramadhan kita banyak tidur dan bermalas-malasan atau justru larut dalam kesibukan dunia yang melalaikan. Kita kedodoran mengkhatamkan 30 juz Al Quran. Kita hadir di masjid hanya di hari-hari awal dan akhir dari Ramadhan saja. Kita melewatkan keberkahan waktu sahur dengan tayangan TV dibanding memperbanyak qiyam dan berdoa. Dan kita lebih suka menerima daripada memberi termasuk memberi makanan kepada orang-orang yang berpuasa. Sungguh andai keimanan kita dibanding dengan Sahabat Thalhah, jauh dan teramat jauh.
Semoga kisah Thalhah bisa melejitkan potensi diri untuk berkorban secara maksimal di bulan Ramadhan. Ramadhan tidak memiliki nilai apapun dan tidak akan berdampak apapun andai setiap diri tidak mau berkorban menghidupkan detik-detik harinya.
Semoga kita termasuk orang yang bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba, sehingga kita benar-benar meraih taqwa dan ampunan-Nya. Amin ya Rabbal’alamin.
Waallahua'lam bishshawaab
Inbox Edisi 03/Sep'09
hai... GARIS mau kasih saran nieh, gmn klo buletinnya ada pembahasn lagu-lagu gitu pastin seru, sukses terus ya ...
Dhea Asteri, XII IPA
hai... mau jujur klo ak tu suka banget sama pembahasan IPTEK nya sama TIPS-nya. Seru banget bisa menambah pengetahuannya, maju terus ya...
Puisi: - - - “Allah” - - -
Ku panjatkan doa
Dikala sang bulan & bintang memancarkan sinarnya
Ku bersujud dan memohon doa kepada sang pencipta
Wahai Allah, pencipta alam semesta
Hanya kepadamu aku memohon ampun
Dan hanya kepadamulah aku berserah diri
Segala puji hanya ku panjatkan ya illahi
Hambamu ini terlahir di dunia
Atas berkat rahmat dan karuniamu ya Robbi …
Ya, Allah, Ya Tuhanku
Ku bersyukur kepadaMu
Dan lindungilah hambaMu ini …
Kau berikan iman pada ketaqwaan
Dan kau berikan cahaya kepada kecintaan
Dalam hidup dan kehidupanku …
By: Fikri Anita
.: Mutiara Hadist: "Puasa":.
shallallhu`alayhi wasallam bersabda, “Setiap amal anak Adam akan
dibalas berlipat ganda. Kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya sampai
700 kali lipat. Allah Ta`ala berfirman, `Kecuali puasa, di mana puasa
itu adalah untuk diri-Ku dan Aku akan membalasnya. Dia meninggalkan
nafsu syahwat dan makanan demi diri-Ku. Dan orang yang berpuasa itu
memiliki 2 kegembiraan; kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat
berjumpa dengan Rabbnya. Dan sesungguhnya bau mulut orang yang
berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Sam_Lat Edisi 03/Sep'09
Assalamualaikum wr.wb
Apa kabar kawan garis? Semoga tetap dalam lindungan Allah SWT. Alhamdulillah rohis udah bisa nampilin buletin garis untuk edisi ke-3. Disini ada puisi dan teman-teman kita yang sudah berpartisipasi lho, ada juga reportase langsung yang seru banget yang eksklusif hanya diliput oleh tim redaksi GARIS.
OK deh selamat membaca ya jangan sampe nggak dibaca karena ada rubrik PERMEN (poermainan menarik) khusus bagi kawan GARIS yang ingin uji IQ dalam menjawab tebak-tebakkan (ada souvenirnya lho).
Wassalam,
Redaksi GARIS